Aku keliru,
rasa itu sudah semacam usus;
berselirat, bersimpul dan bergaul.
Keliruku bertambah keliru
bila aku keliru dengan rindu,
tidak aku benar faham
apakah rinduku kini salah
atau aku tersalah rindu.
Selirat rindu ini mencekak leher
menyeret ruhku hingga keawangan,
terapung di gumpalan sayang dan cinta.
Aku keliru,
apakah untuk menghilangkan
sang rindu ini, aku harus benamkan
atau sebenarnya aku perlu bunuh?
Kalau aku benamkan
ia akan naik muncul semula,
Kalau aku bunuh
akan datang rindu yang kedua
bakal merindu rindu pertama.
Oh Tuhan yang menciptakan rindu,
aku rindu petunjuk-Mu,
aku keliru.
____
Muhd Iqbal Samsudin
El-Abbasiya, Cairo, Egypt
1938, 050718
No comments:
Post a Comment
Apa buah kata anda?
Page Blog ini : Fb Page
Twitter Saya : My Twitter